Fenomena menghirup uap lem aibon kini sudah bukan sesuatu yang asing lagi kita lihat. Kegiatan seperti ini sudah menjadi suatu hal yang lazim dan sering diperlihatkan anak-anak jalanan dimuka umum. Dalam tulisan saya kali ini saya akan menguak kebiasan buruk anak jalanan dalam mengkonsumsi lem aibon sebagai alat pemuas kesenangan mereka.
Sebelum saya mengulas lebih jauh tentang buruknya menghirup lem aibon. Saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu pengertian.
Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia .
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Pengertian budaya menurut beberapa ahli:
1. Edward B. Taylor
Budaya merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Budaya mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
3. Koentjaraningrat
Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Budaya merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Budaya adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Budaya berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
- Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
- Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Budaya adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Budaya adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Budya adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Budaya adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan
Unsur-unsur Budaya
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
§ alat-alat teknologi
§ sistem ekonomi
§ keluarga
§ kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
§ sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
§ organisasi ekonomi
§ alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
§ organisasi kekuatan (politik)
Wujud dan Konsep Budaya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
§ Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
§ Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
§ Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
ISI
Sejauh manakah anda mengetahui kebiasaan buruk anak jalan yang suka mengkonsumsi aibon???
Maraknya kebiasaan anak-anak jalanan yang mengkonsumsi lem aibon. Lem aibon kini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari mereka. Pemandangan yang sangat miris ini sering kita lihat ditempat-tempat seperti jembatan penyebrangan jalan, terminal, stasiun dan banyak lagi. Jadi sudah sepantasnya kita sebagai manusia yang memiliki jiwa social menolong mereka dari rusaknya masa depan akibat aibon tersebut. Namun sebelum kita mebahasa bagaimana cara menanggulani kebiasaan buruk anak-anak jalanan ini, saya akan menjelaskan terlebih dahulu zat-zat berbahaya apa saja yang terkandung dalam aibon. Lalu menerangkan bahaya dari aibon tersebut,.
ZAT-ZAT YANG TERKANDUNG DALAM LEM AIBON
Dalam lem Aibon terkandung zat Lysergic Acid Diethyilamideatau LSD. Zat tersebut sejenis zat hirup yang sangat mudah ditemui di produk lem perekat.“Pengaruhnya sangat luar biasa bagi penggunanya.
Sebab,ketika mengisap aromanya, zat kimia tersebut memengaruhi sistem saraf dan melumpuhkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Gema Insania kemarin. Zat yang dihirup dalam lem Aibon menjadikan penggunanya merasa bahagia hingga aktivitas sang pengguna akhirnya berkurang lantaran halusinasi yang dialami. “Efeknya dapat menjadi nikmat yang luar biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman.Sering kali ada perubahan pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan, dan tempat,”tutur dia.
Dari beberapa literatur yang dihimpun, zat LSD pertama kali dibuat secara sintetis sekitar 1940. Zat tersebut digunakan untuk menghilangkan hambatan yang merintangi pada kasus kejiwaan. Halusinasi dengan menghirup ini juga dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote yang dipakai oleh pribumi Meksiko selama beberapa ratus tahun dalam kegiatan keagamaan dan hiburan. Halusinasi atau halusinogen juga dikenal sebagai psikedelik yang dapat membuat susunan saraf pusat pengguna berubah dan sering radikal. Akibatnya, keadaan kesadaran pengguna juga dapat mengacaukan perasaan kenyataan waktu dan emosi.
Untuk diketahui, LSD sensitif terhadap udara, sinar matahari, dan klorine, terutama dalam bentuk solutio atau cairan tanpa warna. Zat ini akan bertahan selama satu tahun jika dijauhkan dari cahaya dan dijaga suhunya tetap berada di bawah temperatur rendah. Penggunaan jangka panjang juga dapat mengakibatkan sorot balik dan halusinasi yang dapat terjadi berhari-hari, bermingguminggu, hingga berbulan-bulan. Namun, dari beberapa literatur belum dijumpai bukti ketergantungan fisik dari gejala putus zat, meski dipakai secara berkesinambungan. Namun, diduga dapat terjadi ketergantungan kejiwaan bagi penggunanya.
“Efeknya mungkin sama dengan pengguna narkoba, seperti hilangnya kendali emosi, disorientasi, depresi, kepeningan, perasaan panik yang akut dan perasaan tak terkalahkan. Bahkan, dapat mengakibatkan pengguna menempatkan diri dalam bahaya fisik,” ujar Gema. Senada diungkapkan praktisi kesehatan Kota Palembang Dr Zen Ahmad. Menurut dia, secara umum zat yang terkandung dalam penyalahgunaan lem dapat merusak kesehatan penggunanya. Bau lem yang dihirup lewat saluran pernapasan berpengaruh pada bagian pernapasan sebelum akhirnya sampai ke otak dan menyebabkan halusinasi.
“Tentunya ada zat adiktif berbahaya yang terkandung dalam lem tersebut. Mereka yang menggunakan akan merasa nyaman,tenang, dan berhalusinasi,”ungkap Zen. Dia mengungkapkan, sejauh ini memang masyarakat belum banyak yang mengetahui zat berbahaya dalam lem,yang sering dihirup beberapa anak jalanan dan remaja. Berbeda dengan narkotika yang sudah banyak tersebar informasinya dan berpengaruh terhadap kesehatan. Justru penyalahgunaan lem belum terlalu mendapat perhatian, padahal efeknya hampir sama dengan menggunakan narkotika. “Seperti halnya rokok, lem mungkin terdapat zat boncengan lainnya yang belum diketahui efeknya bagi jantung, paru-paru, atau alat vital tubuh lainnya,”kata dia.
Dr Zen mengingatkan agar para remaja menjauhi penyalahgunaan lem sebagai bagian dari gaya hidup.Sebab, efek yang ditimbulkan bisa saja lebih berbahaya dari menggunakan narkotika. Sementara itu, menurut spesialis saraf dari RS Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang dr Rasrinam Syahril SpS,ngelem termasuk aktivitas napza, yaitu zatzat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik ditelan melalui mulut, dihirup melalui hidung, maupun disuntikkan melalui urat darah. Zat-zat kimia itu dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Pemakaian lem secara terusmenerus akan mengakibatkan ketergantungan fisik dan atau psikologis. Selain itu,risiko yang pasti terjadi adalah kerusakan pada sistem saraf dan organ-organ penting lainnya, seperti jantung, paru-paru,hati.
“Salah satu zat yang terdapat di dalam lem Aibon adalah lysergic acid diethyilamide (LSD). Untuk itu, cara termudah mencegah kematian akibat penggunaan napza (khususnya dalam hal ini lem Aibon), adalah tidak menggunakannya sama sekali.Sebab,jika sekali kecanduan, akan memiliki ketergantungan fisik dan psikologis, yang bisa berlangsung seumur hidup,”pungkasnya.
Sebab,ketika mengisap aromanya, zat kimia tersebut memengaruhi sistem saraf dan melumpuhkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang Gema Insania kemarin. Zat yang dihirup dalam lem Aibon menjadikan penggunanya merasa bahagia hingga aktivitas sang pengguna akhirnya berkurang lantaran halusinasi yang dialami. “Efeknya dapat menjadi nikmat yang luar biasa, sangat tenang dan mendorong perasaan nyaman.Sering kali ada perubahan pada persepsi, pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan, dan tempat,”tutur dia.
Dari beberapa literatur yang dihimpun, zat LSD pertama kali dibuat secara sintetis sekitar 1940. Zat tersebut digunakan untuk menghilangkan hambatan yang merintangi pada kasus kejiwaan. Halusinasi dengan menghirup ini juga dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, seperti kaktus peyote yang dipakai oleh pribumi Meksiko selama beberapa ratus tahun dalam kegiatan keagamaan dan hiburan. Halusinasi atau halusinogen juga dikenal sebagai psikedelik yang dapat membuat susunan saraf pusat pengguna berubah dan sering radikal. Akibatnya, keadaan kesadaran pengguna juga dapat mengacaukan perasaan kenyataan waktu dan emosi.
Untuk diketahui, LSD sensitif terhadap udara, sinar matahari, dan klorine, terutama dalam bentuk solutio atau cairan tanpa warna. Zat ini akan bertahan selama satu tahun jika dijauhkan dari cahaya dan dijaga suhunya tetap berada di bawah temperatur rendah. Penggunaan jangka panjang juga dapat mengakibatkan sorot balik dan halusinasi yang dapat terjadi berhari-hari, bermingguminggu, hingga berbulan-bulan. Namun, dari beberapa literatur belum dijumpai bukti ketergantungan fisik dari gejala putus zat, meski dipakai secara berkesinambungan. Namun, diduga dapat terjadi ketergantungan kejiwaan bagi penggunanya.
“Efeknya mungkin sama dengan pengguna narkoba, seperti hilangnya kendali emosi, disorientasi, depresi, kepeningan, perasaan panik yang akut dan perasaan tak terkalahkan. Bahkan, dapat mengakibatkan pengguna menempatkan diri dalam bahaya fisik,” ujar Gema. Senada diungkapkan praktisi kesehatan Kota Palembang Dr Zen Ahmad. Menurut dia, secara umum zat yang terkandung dalam penyalahgunaan lem dapat merusak kesehatan penggunanya. Bau lem yang dihirup lewat saluran pernapasan berpengaruh pada bagian pernapasan sebelum akhirnya sampai ke otak dan menyebabkan halusinasi.
“Tentunya ada zat adiktif berbahaya yang terkandung dalam lem tersebut. Mereka yang menggunakan akan merasa nyaman,tenang, dan berhalusinasi,”ungkap Zen. Dia mengungkapkan, sejauh ini memang masyarakat belum banyak yang mengetahui zat berbahaya dalam lem,yang sering dihirup beberapa anak jalanan dan remaja. Berbeda dengan narkotika yang sudah banyak tersebar informasinya dan berpengaruh terhadap kesehatan. Justru penyalahgunaan lem belum terlalu mendapat perhatian, padahal efeknya hampir sama dengan menggunakan narkotika. “Seperti halnya rokok, lem mungkin terdapat zat boncengan lainnya yang belum diketahui efeknya bagi jantung, paru-paru, atau alat vital tubuh lainnya,”kata dia.
Dr Zen mengingatkan agar para remaja menjauhi penyalahgunaan lem sebagai bagian dari gaya hidup.Sebab, efek yang ditimbulkan bisa saja lebih berbahaya dari menggunakan narkotika. Sementara itu, menurut spesialis saraf dari RS Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang dr Rasrinam Syahril SpS,ngelem termasuk aktivitas napza, yaitu zatzat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik ditelan melalui mulut, dihirup melalui hidung, maupun disuntikkan melalui urat darah. Zat-zat kimia itu dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Pemakaian lem secara terusmenerus akan mengakibatkan ketergantungan fisik dan atau psikologis. Selain itu,risiko yang pasti terjadi adalah kerusakan pada sistem saraf dan organ-organ penting lainnya, seperti jantung, paru-paru,hati.
“Salah satu zat yang terdapat di dalam lem Aibon adalah lysergic acid diethyilamide (LSD). Untuk itu, cara termudah mencegah kematian akibat penggunaan napza (khususnya dalam hal ini lem Aibon), adalah tidak menggunakannya sama sekali.Sebab,jika sekali kecanduan, akan memiliki ketergantungan fisik dan psikologis, yang bisa berlangsung seumur hidup,”pungkasnya.
DAMPAK DARI MENGHIRUP LEM AIBON
Uap Lem Aibon Bikin Halusinasi & Otot Pernafasan Keram
KEBIASAAN menghisap uap lem aibon bisa menyebabkan ke matian mendadak. Dr. Esti, kon selor Ya yasan ASA Bangsa menge mu kakan, ada zat halusinogen dalam kandungan lem aibon.
“Halusinogen bisa membuat seseorang yang menghisapnya berhalusinasi. Namun, bahaya nya, di saat seseorang menghisap uap lem aibon bisa menyebabkan ke matian,” kata dr Esti saat memeriksa siswa-siswi Anak Seko lah Jalanan.
Kematian mendadak disebab kan spasme atau keram di otot per nafasan. Uapnya bersifat iri tan. Mengiriitasi mukosa saluran napas hingga melukai saluran per napasan sehingga terjadi ke ram di otot pernafasan.
“Setiap orang yang menghisap nya, kemungkinan bisa menga la mi kematian mendadak. Dan bila seseorang yang menghisapnya, tidak mengalami kematian, jang ka lamanya akan merusak otak,” ujar Dr Esti. Zat halusinogen, me nurut dia, tidak saja terdapat di lem aibon, tapi juga terdapat pada jenis spi dol tertentu. Misal nya, ben sin atau solar.
“Ini juga bisa meyebabkan sa kaw. Pernah terjadi pada anak ber usia enam tahun yang memili ki kebiasaan menghisap uap solar. Anak ini, kalau belum meng hisap bau solar, dia akan menangis terus. Dan ini, sudah sakaw,” tegasnya.
“Halusinogen bisa membuat seseorang yang menghisapnya berhalusinasi. Namun, bahaya nya, di saat seseorang menghisap uap lem aibon bisa menyebabkan ke matian,” kata dr Esti saat memeriksa siswa-siswi Anak Seko lah Jalanan.
Kematian mendadak disebab kan spasme atau keram di otot per nafasan. Uapnya bersifat iri tan. Mengiriitasi mukosa saluran napas hingga melukai saluran per napasan sehingga terjadi ke ram di otot pernafasan.
“Setiap orang yang menghisap nya, kemungkinan bisa menga la mi kematian mendadak. Dan bila seseorang yang menghisapnya, tidak mengalami kematian, jang ka lamanya akan merusak otak,” ujar Dr Esti. Zat halusinogen, me nurut dia, tidak saja terdapat di lem aibon, tapi juga terdapat pada jenis spi dol tertentu. Misal nya, ben sin atau solar.
“Ini juga bisa meyebabkan sa kaw. Pernah terjadi pada anak ber usia enam tahun yang memili ki kebiasaan menghisap uap solar. Anak ini, kalau belum meng hisap bau solar, dia akan menangis terus. Dan ini, sudah sakaw,” tegasnya.
bagus blognya...
BalasHapuskreativ ya..
hebat...
memang lem aibon bahayanya luar biasa sangat...
BalasHapusthx infonya :D