Sabtu, 03 November 2012

PERANCANGAN SISTEM BERBASIS INTERNET BERORIENTASI OBYEk



Latar Belakang
Penjualan bagi perusahaan dagang dan manufaktur adalah kegiatan yang paling berpengauh untuk menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Adanya sistem penjualan yang handal akan membuat perusahaan dapat bertahan menghadapi persaingan bisnis.
Seiring perkembangan zaman dan perkembangan tenologi, maka sistem penjualan pun berkembang dengan pesat dari yang bersifat tradisional menuju ke penjualan dengan teknologi internet (e-commerce).
Persainga bisnis yang ketat dan perkembangan teknologi yang pesat, membuat sebuah perusaha berusaha untuk mengembangkan sistem penjualan yang ada saat ini menjadi penjualan berbasis internet. Dalam pengembangan sistem ini, digunakan perancangan berbasis obyek yaitu unified Modelling Language dan software Rational Rose untuk implementasi rancangan yang dibuat.
Hasil yang diharapkan dari perancangan sistem ini adalah dapat memperluas pasar yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan penjualan serta mengurangi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan dokumen yang berhubungan dengan penjualan.

Perumusan Masalah
1.      Bagaimana cara mengatasi perkembangan pesat penjualan di zaman teknologi internet?
2.      Bagaimana model sistem berbasis internet yang sesuai diterapkan UML

Tujuan
1.      Mampu meningkatkan penjualan serta mengurangi kesalahan dalam pembuatan dokumen yang berhubungan dengan penjualan.
2.      Mengetahui model sistem berbasis internet yang sesuai diterapkan UML

Metodelogi
Dalam penulisan ini, pembahasan dibatasi pada perancangan sistem penjualan melalui internet (e-commerce) menggunakan pendekatan obyek hingga didapatkan rancangan database yang digunakan

Inti Pembahasan
Berdasarkan perancangan sistem yang digunakan untuk implementasi rancangan UML yang dibuat adalah Rational Rose. Perancangan sistem dimulai dari menemukan pihak-pihak yang berhubungan dengan sistem yang disebut actor, untuk kemudian masing-masing actor melakukan aktivitas usecase diagram yang digunakan untuk ,menunjukan relationship (hubungan) antara actor sebagai pengguna sistem dengan usecase yang digunakan. Setelah usecase diagram dibuat Collaboration, collaboration diagram dibentuk untuk menghubungkan obyek-obyek yang ada dalam usecase diagram.
Penggunaan collaboration diagram inilah yang bertujuan untuk mebantu database agar tidak mengalami redudansi atau pun kerangkapan dari data serta menunjukan proses input data, pembuatan dokumen maupun pelaporan yang berhubungan dengan penjualan secara online lebih mudah dilakukan dan mengurangi tingkat kesalahan dalam proses pencatatatan.

Kesimpulan
Dengan adanya perancangan sistem dari penjualan online (e-commerce) akan memberikan kemudahan dalam melakukan pembuatan aplikasi e-commerce beserta dengan database yang berisi tabel-tabel yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Perancangan sistem menghasilkan database yang tidak mengalami redudansi ataupun kerangkapan dari data.
Penggunaan collaboration dari diagram pada perancangan sistem penjualan online menunjukan proses input data, pembuatan dokumen maupun pelaporan yang berhubungan dengan penjualan secara online lebih mudah untuk dilakukan dan mengurangi tingkat kesalahan dalam proses pencatatan.

Penulis : Widiastuti , Lulu Chaeranu Munggaran
Tahun terbit : 2012

Penerbit : Stikom Bali

Daftar Pustaka
A. Suhendar dan Hariman Gunardi, Visual Modeling menggunakan UML dan Rational Rose, Penerbit Informatika, Bandung, 2002.
Ali Bahrami., Object Oriented System Development : Using The Unified Modeling Language, Mc Graww-Hill International Edition, 1999.
Andi Maha Wijaya, Perancangan Sistem Penjualan melalui Internet, Skripsi, 2001.
Ariesto Hadi Sutopo., Analisis dan Desain Berorientasi Obyek, Edisi pertama, Penerbit  J&J Learning, Yogyakarta, 2002.
Greenstein, Marilyn and Feinman, Todd M., Electronic Commerce : Security, Risk Management and Control, McGraw-Hill, Singapore, 2000.
Sri Dharwiyanti dan Romi Satria Wahono, Pengantar Unified Modeling Language (UML), Kuliah Umum Ilmu Komputer.com, 2003.