Sabtu, 16 Juni 2012

Teknologi Meja Masa Depan


Sobat mungkin sudah sering melihat video maupun film yang menampilkan kecanggihan teknologi terbaru untuk masa depan.Tapi apa jadinya jika hal tersebut menjadi nyata dan bisa sobat miliki? Saat ini mungkin fungsi meja bagi sobat hanya sebagai peralatan rumah tangga untuk meletakkan peralatan tulis menulis atau sekedar pengisi interior ruangan. Pada awal tahun 2011, beredar kabar munculnya teknologi tv hologram. Tapi baru-baru ini, dipenghujung tahun 2011, Microsoft membuat sebuah terobosan dengan teknologi yang diberi nama Microsoft Surface, dimana sebuah kombinasi antara meja, komputer, kamera, serta touch sensivity berukuran sebesar yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi untuk berbagai aktivitas.

Pada meja besar yang menggunakan LCD touch screen 40 inci, Microsoft menempatkan sebuah smartphone pada layar, seketika Microsoft Surface akan mengenali perangkat tersebut dan menampilkan informasi mengenai perangkat serta memungkinkan untuk memilih model yang berbeda. Kabarnya, Microsoft telah mengkonfirmasi harga terbaru untuk meja masa depan yang akan mereka rilis pada tahun 2012 nanti di pasar Amerika sebesar $8.900.

Microsoft akan Luncurkan Tablet



TEMPO.CO Jakarta- Microsoft dikabarkan segera terjun dalam persaingan pasar komputer tablet, yang saat ini dikuasai Apple dengan produknya iPad.
Dikutip dari situs teknologi The Verge, Jumat, 15 Juni 2012, kabar ini bermula dari undangan yang disebar Microsoft, pada 18 Juni mendatang di Los Angeles.
Event ini cukup misterius karena dalam undangan tidak disebutkan acara apa yang bakal digelar. Namun situs The Wrap kemudian mendapatkan informasi dari sumber dalam yang menyebutkan bahwa perusahaan raksasa software ini akan meluncurkan tablet yang akan menjadi penantang iPad.
Informasi ini diperkuat dengan kabar yang didapat All Things D dari sumber lain, yang menyebutkan bahwa Microsoft memang ingin berhadapan langsung dengan Apple.
Microsoft diketahui sudah beberapa kali mendesain prototype tablet. Prototype tablet Microsoft pertama kali diperkenalkan Bill Gates pada 2000. Tidak seperti tablet modern, sabak tersebut bentuknya tebal dan beroperasi dengan stylus pen.
Antara 2008-2010 Microsoft juga diketahui tengah mengembangkan tablet lipat dua layar yang berbentuk seperti buku. Perangkat yang disebut Courier ini akhirnya dinyatakan berhenti dikembangkan. Di saat bersamaan iPad generasi pertama dirilis.
Selain Microsoft, Google juga dikabarkan akan meluncurkan tablet besutannya sendiri pada akhir bulan ini. Rumor yang berkembang tablet ini akan berharga murah, namun tetap menggunakan sistem operasi Android terbaru dan juga prosesor quad-core.
CEO Google, Eric Schmidt, pada akhir tahun lalu juga sempat mengatakan pihaknya akan menyiapkan tablet sendiri yang rencananya bakal diperkenalkan ke publik pertengahan tahun ini.
THE VERGE | MASHABLE | CNET | RATNANING ASIH

Ulasan Canon Ixus 125HS



Warna-warni yang memikat ternyata dianggap sebagai salah satu daya tarik untuk menggaet konsumen. Tak heran jika cukup banyak produk yang sama hadir dalam berbagai pilihan warna — termasuk kamera digital saku terbaru dari Canon berikut ini. 


Dengan seri Canon IXUS 125HS, Canon seakan ingin mengajak Anda menangkap keceriaan momen yang ada di hidup ini. Seperti apa kinerjanya?


Konsep dan desain



Dari sisi desain, Canon IXUS 125 HS terlihat masih mewarisi konsep desain seri IXUS sebelumnya. Bodi berbahan aluminium dengan bentuk agak berlekuk di tiap sudutnya memberi kesan elegan dan mewah. Dan kini IXUS 125HS hadir dalam pilihan warna memikat seperti pink, merah, silver dan biru.


Bodi terasa cukup pas di genggaman tangan. Tombol yang melengkapinya juga hadir dalam ukuran yang tepat dan nyaman. Sayangnya, lapisan mengilap IXUS 125HS terasa agak licin jika tangan mulai berkeringat. Untuk menghindarinya terlepas saat di genggaman, Anda dapat menggunakan tali yang dapat dikalungkan di pergelangan tangan.


Layar LCD berukuran 3 inci terlihat terang dan tajam. Dalam penggunaan di luar ruangan, layarnya cukup baik menampilkan hasil bidikan dan masih terlihat jelas meski di bawah sinar matahari. Sedangkan pada bagian depan, sebuah lensa Canon 24-120mm dengan optical zoom 5x hadir ditemani oleh sebuah flash.


Port konektivitas yang disertakannya termasuk standar. Hanya tersedia dua port, USB dan HDMI di sisi kanan.


Fitur


Seperti kamera saku yang ditujukan bagi fotografer awam, Canon IXUS 125 HS lebih mengandalkan kemampuan fotografi otomatis. Namun, keseluruhan fitur yang tersedia cukup dapat diandalkan untuk membantu mengambil gambar dan mengasah kreativitas. 


Canon menyediakan berbagai opsi scene mode dan efek gambar yang tergabung dalam satu menu untuk mempermudah Anda. Opsi-opsi yang tersedia meliputi: Program, Movie Digest, Portrait, Smooth Skin, Smart Shutter, High Speed Burst, Handheld Nightscene, Low Light, Fish-Eye effect, Minature effect, Toy Camera effect, Soft focus, Monochrome, Super Vivid, Poster Effect, Color Accent, Color Swap, Underwater, Snow, Long Shutter, Stich Assist, iFrame Movie, dan Super Slow Motion Movie (untuk merekam aksi cepat dan menampilkannya dalam video secara melambat).


Kinerja
Canon IXUS 125 HS mengandalkan sensor CMOS 16.1 megapixel dengan dukungan teknologi HS System. Untuk kecepatan, prosesor Canon DIGIC V siap menangani tugas. Ketika digunakan memotret, fokus kamera ini terasa sangat cepat dan akurat. 


Hal tersebut berlaku hampir di segala kondisi pemotretan, baik di dalam maupun luar. Hasil fotonya juga tidak mengecewakan. Kamera ini dapat menghasilkan foto yang relatif tajam dan detil dengan kecerahan warna yang cukup akurat tanpa harus banyak melakukan banyak pengaturan.


Opsi pengaturan ISO yang tersedia pada kamera ini terdiri dari ISO 100 hingga ISO 3200. Dari hasil uji coba yang dilakukan, berkat teknologi HS System yang diusungnya, IXUS 125HS terbukti cukup dapat diandalkan. Pada setting ISO 100 hingga ISO 1600, foto yang hasilkan cukup tajam dengan tingkat noise yang relatif minim. Noise baru terlihat jelas pada ISO 3200 bersamaan dengan menurunnya kualitas gambar.


Hasil foto dengan menggunakan flash juga tergolong baik dibandingkan dengan kamera saku lain. Ketika memotret dengan flash, Canon IXUS 125 HS dapat menghasilkan foto dengan eksposur yang tepat dan tonal warna yang tetap terjaga.


Untuk hasil foto Canon IXUS 125 HS dapat Anda lihat di http://www.flickr.com/photos/yangcanggihcom/sets/72157629783694204/.


Satu hal yang menjadi catatan, Canon IXUS 125HS memiliki baterai yang ketahanannya sedikit di bawah rata-rata. Menurut catatan Canon, IXUS 125HS hanya mampu digunakan untuk merekam 170 foto sebelum Anda harus mengisi ulang baterainya. Ini mungkin cukup untuk kegiatan sehari-hari, tapi sepertinya kurang jika Anda sedang bertualang atau berlibur.


Kesimpulan
Dukungan teknologi HS System dan prosesor DIGIC 5 yang dimilikinya terbukti berhasil mendukung performa kamera ini di hampir segala kondisi. Meski fitur yang ada tidak terlalu banyak, namun cukup optimal membantu Anda memotret. Dari segi harga, dengan harga sekitar Rp 2,5 juta, Canon IXUS 125 HS memang bukan termasuk kamera saku entry-level. 


Bagi Anda yang ingin memiliki sebuah kamera saku yang mudah digunakan namun dengan hasil foto keren, tidak ada salahnya mempertimbangkan IXUS 125HS.


Sekilas fitur Canon IXUS 125 HS:
Sensor: CMOS 16.1 megapixel
Prosesor: DIGIC V
Lensa: 24mm-120mm (f/2.7 – f/5.9)
LCD: 3 inci
Video: Full HD 1080p
Memori: SD/SDHC/SDXC
Berat: 135 gram (termasuk baterai dan memory card)
Dimensi: 57×93.2x20mm


Kelebihan:
+ Kinerja cepat
+ Nyaman dalam genggaman
+ Hasil foto tajam dengan tonal warna yang akurat
+ Dapat diandalkan di kondisi minim cahaya
+ Desain cantik dan penuh warna


Kekurangan:
- Baterai kurang tahan lama
- Agak licin jika tangan berkeringat


Alternatif lain: Nikon Coolpix P310, Samsung MV800, Sony Cyber-shot WX100


sumber : http://id.berita.yahoo.com/blogs/jagat-pintar/ulasan-canon-ixus-125hs.html

Fitur iOS 6 yang tidak berguna untuk orang Indonesia





Tidak diragukan lagi fitur-fitur yang terdapat pada gadget Apple sangat menarik, iOS 6 contohnya. Banyak fitur baru yang sanggup membuat pengguna non-Iphone ngiler liatnya.
Akan tetapi tidak semua fitur yang dirilis Iphone dapat dugunakan sebagaimana seharusnya. Berikut beberapa fitur yang tidak berguna untuk Indonesia:


1. Siri


Alasan mengapa Siri tidak berguna untuk Indonesia adalah Siri belum tersedia dalam bahasa Indonesia. Mungkin memang dari beberapa pengguna Iphone ada yang mahir dalam berbahasa Inggris namun hal ini tidak menjamin kita dapat menggunakan fitur ini. Kecuali kita benar-benar berbahasa Inggris selancar mereka yang tinggal di Amerika/Inggris. Tau sendiri kan rata-rata berbahasa Inggris penduduk Indonesia.



2. Passbook


Fitur ini juga menjadi salah satu soroton dalam aplikasi yang terdapat pada iOS 6, sebuah aplikasi yang dapat melakukan e-ticketing/e-payment yang dapat membantu kita melakukan pembayaran dimana saja. Passbook ini dapat disebut juga sebagai google wallet.
Dengan segala kemudahan yang diberikan fitur Passbook mengapa dikatakan di Indonesia tidak berguna. Di Indonesia fitur ini masih diragukanm. Infrastruktur masih belum mendukung, begitu sistem pembayaran. Penggunaan smartphone Tanah Air juga masih belum terbiasa dengan sistem seperti ini.


2. Facetime


Pada sistem operasi versi sebelumnya, facetime hanya bisa digunakan bila iPhone atau iPad terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi. Namun pada kali ini Apple nampaknya sudah dapat mempercayai jaringan 3G untuk mengakses Facetime.
Lalu mengapa fitur ini menjadi kurang berguna untuk Indonesia? Nah jujur saja memang, fitur video call bukan hal yang baru lagi untuk orang Indonesia namun yang meragukannya adalah kemampuna koneksi Internet di negara Indonesia kurang mendukung untuk fitur ini.

Nah bagi kalian penggemar iPhone atau iPad sebaiknya berpikir terlebih dahulu untuk membeli gadget ini. berpikir kembali membeli gadget memang karena fiturnya benar-benar membantu atau tidak? Terkadang kebanyakan pengguna membeli gadget hanya untuk gaya-gayaan tanpa mengetahui fungsinya.




sumber :
http://id.berita.yahoo.com/blogs/jagat-pintar/3-fitur-ios-6-yang-tidak-berguna-di-indonesia.html